200 Rupee untuk Ambrosus. Grafik, harga sejarah dan prediksi besok, bulan depan, tahun 2024

Cara memprediksi nilai tukar dan mata uang kripto. 

1. Analisis teknis: Metode ini menggunakan data harga dan volume masa lalu untuk mencoba mengidentifikasi pola yang dapat menunjukkan pergerakan harga di masa depan. Trader dan investor menggunakan indikator teknis, seperti moving average, MACD, RSI, dan grafik candlestick, untuk menganalisis pasar dan memprediksi tren masa depan. Misalnya, jika harga Bitcoin telah diperdagangkan dalam kisaran tertentu selama beberapa waktu, dan kemudian menembus di atas level resistensi utama, pedagang mungkin memperkirakan harga akan terus naik.

2. Analisis mendasar: Metode ini melihat faktor ekonomi dan keuangan yang mendasarinya untuk mencoba menentukan nilai intrinsik suatu aset. Analisis fundamental mencakup analisis laporan keuangan, indikator ekonomi, berita peristiwa, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi penawaran dan permintaan suatu aset. Misalnya, jika bank sentral suatu negara menaikkan suku bunga, mata uang negara tersebut mungkin akan terapresiasi terhadap mata uang lainnya.

3. Analisis sentimen: Metode ini menggunakan media sosial dan sumber lain untuk mengukur sentimen pasar dan psikologi investor. Trader dan investor menggunakan analisis sentimen untuk mencoba mengidentifikasi tren dan potensi titik balik di pasar. Misalnya, jika ada banyak berita dan sentimen negatif seputar mata uang kripto tertentu, pedagang mungkin memperkirakan harganya akan turun.

4. Pembelajaran mesin dan AI: Metode ini menggunakan algoritma dan model statistik untuk menganalisis data dalam jumlah besar dan membuat prediksi mengenai pergerakan harga di masa depan. Algoritme pembelajaran mesin dapat belajar dari data masa lalu dan menyesuaikan prediksinya saat data baru tersedia. Misalnya, algoritme pembelajaran mesin dapat menganalisis data harga masa lalu, artikel berita, sentimen media sosial, dan faktor lain untuk membuat prediksi tentang harga mata uang kripto tertentu di masa depan.